Penyebab Antrean Panjang di Bandara Soetta




sekilasdunia.com, Jakarta – Kasat Reskrim Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta, AKP Alexander Yurikho, mengatakan penumpukan penumpang di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, pada Kamis pagi, 14 Mei 2020 merupakan antrean calon penumpang yang ingin menaiki pesawat.

Antrean itu untuk menunggu giliran pengecekan dokumen yang dibutuhkan terkait bepergian saat PSBB. 

"Yang ada adalah proses yang berjalan dalam rangka proses penerbangan dengan penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19," ujar Alexander, Kamis, 14 Mei 2020. 

Meskipun di dalam foto yang viral terlihat jelas calon penumpang menumpuk dan berdesak-desakan, Alexander membantah proses pemeriksaan dokumen tanpa memerhatikan protokol PSBB soal jaga jarak atau social distancing.

"Aparatur gabungan sudah berusaha menerapkan prinsip physical distancing," kata Alexander. 

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang membantah penumpukan antrian di Bandara Soekarno-Hatta akibat lonjakan penumpang. 

Jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta selama masa larangan mudik jauh lebih kecil ketimbang jumlah normal jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Kami informasikan tidak terjadi lonjakan penumpang," ujar Febri, Kamis (14/5/2020).

Febri mengatakan, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang datang dan pergi pada Rabu (13/5/2020) kemarin hanya di angka 4.000-an orang. 

Sedangkan hari ini, pergerakan penumpang yang datang dan pergi di Bandara terbesar di Indonesia tersebut tercatat di angka 5.700 orang.

 "Sedangkan Soekarno-Hatta normalnya 150.000 penumpang per hari, sekarang hanya 5.700," kata Febri.

 Febri mengatakan, penyebab utama penumpukan antrian adalah proses verifikasi dokumen perjalanan sebagai syarat perjalanan calon penumpang di masa larangan mudik. 

Namun, kata Febri, penumpukan antrian tersebut tidak berlangsung lama. Kurang dari 30 menit, lanjut dia, petugas sudah mengatur kembali antrian untuk melakukan physcal distancing.

Proses yang melibatkan banyak dokumen, kata Febri membuat calon penumpang yang akan melakukan validasi jadi menumpuk. 

Adapun tiga dokumen yang harus divalidasi setiap penumpang berupa tiket pesawat, surat keterangan bebas Covid-19, dan surat tugas atau surat keterangan dari kantor dan instansi terkait. 

"Dan itu divalidasi oleh tim satuan gugus udara Covid-19 bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan proses validasi yang dilakukan secara teliti," ujar dia. (ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *