sekilasdunia.com, Jakarta - Sekitar 1.000 personel gabungan dari Polri dan TNI disiagakan mengawal unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Unjuk rasa menolak RUU HIP sedianya dilakukan oleh sejumlah organisasi Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI). Berbekal izin dari kepolisian, rencananya seribu massa dijadwalkan memadati area Gedung DPR/MPR.
"Kami sudah lapor ke polisi dan akan datang sekitar 1.000-an orang," kata Ketua PA 212 Slamet Maarif, Rabu (24/6/2020).
Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Pusat, AKBP Wiraga mengatakan pihaknya akan mengawal aksi yang rencananya dimulai sekitar pukul 13.00 sampai dengan selesai.
"Kita imbau untuk social distancing. Karena kan ini masih covid ya," ujarnya di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (24/6).
Di lokasi sejumlah aparat gabungan sudah disiagakan untuk mengawal aksi. Setidaknya, tiga mobil gegana dan barikade kawat berduri juga sudah disiapkan.
Dalam sebuah poster digital, aksi rencananya akan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah potensi penyebaran Covid-19, seperti dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Mayoritas fraksi di DPR belakangan menolak pembahasan RUU HIP menyusul berembusnya isu kebangkitan komunisme dalam RUU tersebut, bahkan Fraksi PDIP sebagai pengusul RUU tersebut juga mendukung langkah pemerintah untuk menunda pembahasan RUU HIP.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan langkah itu diambil untuk menunjukkan sikap mau mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai sumber pengambilan kebijakan partai.
"PDIP menghormati dan mendukung sikap pemerintah yang telah menunda sementara waktu pembahasannya RUU HIP bersama DPR," kata Basarah dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
(ims)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »