sekilasdunia.com, Jakarta - Arab Saudi resmi membuka pelaksanaan ibadah haji 2020 ini dengan jumlah terbatas, yakni jemaah dari berbagai macam negara yang berada di dalam negeri.
Pelaksanaan ibadah haji tersebut dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah menjaga jarak.
Keputusan itu diambil sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia, kurangnya vaksin dan kesulitan menjaga jarak sosial di antara sejumlah besar pengunjung Masjidil Haram yang datang dari luar negeri.
"Telah diputuskan menggelar ibadah haji pada tahun ini dengan jumlah terbatas untuk berbagai kewarganegaraan di kerajaan," ujar pernyataan resmi kementerian haji Arab Saudi pada Senin (22/6)
Pernyataan Kementerian Haji mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mengatakan jika risiko virus corona diperkirakan akan terus meningkat, sementara vaksin belum ditemukan. Untuk itu, faktor keamanan menjadi prioritas pelaksanaan haji tahun ini.
Arab Saudi telah membuka lockdown selama 74 hari pada Minggu (21/6). Berbagai sektor perekonomian seperti pertokoan, perkantoran, masjid, kafe, restoran, dan bioskop telah diizinkan beroperasi.
Saat lockdown diberlakukan pada Maret Mekah adalah satu-satunya provinsi yang ditutup 24 jam selama Ramadan dan tetap berada di bawah jam malam sejak Idulfitri, dari pukul 15.00 hingga 06.00.
Arab Saudi juga menutup akses penerbangan internasional pada Maret dan mengimbau umat Muslim menunda persiapan haji karena kekhawatiran Covid-19. Hal yang sama juga diberlakukan untuk umrah.
Pada tahun lalu ibadah haji diikuti 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia. Arab Saudi menerima pemasukan negara sebesar US$12 miliar setiap tahun dari ibadah haji dan umrah.
Keputusan menggelar haji dalam jumlah terbatas pada tahun ini dilakukan saat Arab Saudi sedang berjuang menangani penyebaran Covid-19 yang jumlahnya telah mencapai 160 ribu kasus positif dengan 1.300 kematian. (ims)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »