Dinas sosial Siap Kembangkan Bakat Silver Man




sekilasdunia.com, Medan – Saat  ini di Kota Medan marak dijumpai silver man atau orang-orang yang mengecat hampir seluruh tubuhnya dengan warna perak dan mangkal di persimpangan lampu merah untuk meminta-minta uang.

Kondisi tersebut turut dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemko Medan, Endar Sutan Lubis.

"Selain gelandangan dan pengemis, belakangan ini yang juga berkembang di Kota Medan disebut masyarakat manusia silver. Saya melihat mereka itu, juga rata-rata anak muda yang mengecat badan dengan warna silver dan gaya -gaya robot untuk meminta-minta pada para pengendara di lampu-lampu merah," ujarnya, Rabu (3/6/2020) petang.

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan juga siap mengembangkan bakat seni ‘Manusia Silver’. Kesiapan itu disampaikan langsung Kepala Dinsos, Endar Sutan Lubis.

 “Jika mereka(Manusia Silver) mau kembangkan kreativitasnya boleh-boleh saja, didukung, kita diskusikan bersama, kita kembangkan bakatnya,” jelas Endar.

Namun, Endar meminta agar "Manusia Silver" tak lagi melakukan aktivitasnya di persimpangan jalan. Sebab, jika hal itu dilakukaknya di persimpangan jalan, justru berpotensi melanggar Perda.
“Kalau mereka merasa yang dijualnya itu sisi seni, ya jangan di jalan lah.

Harus di tempat yang diizinkan, di pasar bisa atau di tempat keramaian bukan di persimpangan jalan. Dalam aturan, di persimpangan jalan itu tak boleh ada aktivitas,” ucapnya.

Dari pengamatannya, Endar menyebut jika kebanyakan dari ‘Manusia Silver’ merupakan anak punk yang biasa mengamen di persimpangan jalan.

“Saya lihat, saya sudah tandai berapa orang, mereka dulu ini anak punk, tapi sekarang berubah wujud,” tuturnya.

Terkait dengan penertiban yang dilakukan Dinsos kemarin, Endar mengaku jika pihaknya sudah memberikan pengarahan.

“Setelah kita bimbing dan beri pengarahan bahwa yang dilakukannya itu melanggar Perda tentang Gepeng, yang punya keluarga kita pulangkan, kita minta itu tak diulanginya lagi
Kalau yang tak punya keluarga, kita bawa ke panti sosial,” ujarnya.

“Gini ya, Perda itu dilahirkan karena orang keberatan. Karena ada yang keberatan, sehingga dibuat aturannya agar ada dasar untuk menertibkannya,” sambungnya.

ia pun memastikan jika pihaknya akan terus melakukan penertiban terhadap ‘Manusia Silver’ yang berkeliaran di jalanan Kota Medan. Namun, dalam penertibannya, Endar menyebut pihaknya akan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Insya Allah ini akan rutin dilakukan. Ditengah pandemi gini, kami juga harus hati-hati, anggota juga tak bisa main tertibkan langsung. Nggak tau kita kan, siapa yang sudah terpapar. Ini cukup berisiko, kedepannya kita akan minta pendampingan dari tenaga medis,” demikian Endar. (ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *