sekilasdunia.com, Pematang Siantar - Menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-74, di seputaran pinggir jalan di Kota Pematangsiantar ramai pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik.
Momentum sekali dalam setahun ini, dimanfaatkan masyarakat untuk mencari uang dengan menjajakan bendera merah putih. Selain menjajakan dengan berkeliling, ada juga yang memilih berdagang di satu lokasi tanpa harus berkeliling. Seperti yang tampak di Kota Pematangsiantar, seputaran Jalan Gereja, Jalan Sangnaualuh (Depan TMP), Jalan Merdeka (Depan GOR), Jalan Kartini, Jalan Sisingamangaraja dan lainnya.
Ditengah wabah pandemi Covid-19, para pedagang bendera merah putih mengalami fluktuasi omset penjualan. Hal itu disampaikan salah seorang pedagang bernama Romaulina Siahaan (47)
"Sudah tahun kedua ini saya menjual bendera merah putih beserta pernak perniknya. Untuk tahun ini, saya memulai berdagang dari tanggal 22 Juli kemarin. Omset penjualan sudah jauh beda seperti tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, satu hari itu kadang omset penjualan mencapai Rp3 juta, kadang Rp2 juta dan kadang Rp4 juta. Kalau untuk tahun ini palingan Rp500 ribu saja dan bahkan lebih rendah dibawahnya ," imbuhnya, Rabu (5/8/2020).
Berbagai atribut yang dijual di antaranya bendera dengan ukuran kecil, sedang, hingga besar. Romaulina juga menjualnya dengan harga bervariasi dimulai dari Rp5 ribu hingga harga tertinggi Rp250 ribu seperti atribut Background bendera berukuran panjang yang biasa ditempatkan di sisi pagar.
Ia juga berharap agar situasi saat ini (Pandemi Covid-19) yang menjadi salah satu mempengaruhi perekonomian masyarakat cepat berlalu.
"Cepatlah berlalu Corona ini. Kedepannya bisa stabil lagi perekonomian ini. Jualan pun enggak mandek-mandek seperti ini. Susah cari makan, susah cari duit karena pengaruh dari Covid-19 ini," ungkapnya.
Romaulina mengatakan bahwa bahan-bahan bendera merah putih yang siap untuk dijual berasal dari Bandung.
(Dedi Damanik)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »