sekilasdunia.com, Jakarta - Lima anak buah kapal (ABK) yang ditemukan di dalam freezer kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI di perairan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kamis (17/9/2020) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan di duga meninggal dunia usai pesta miras oplosan yng dilakukan di atas kapal pada 3 september.
"Melakukan pesta miras oplos miras lima korban itu di kapal dan mengakibatkan lima orang itu meninggal dunia," ucap Yusri.
Mayat-mayat itu disimpan karena kapal masih akan berlayar selama dua pekan, dan inisiatif nakhoda kapal untuk memasukkan kedalam freezer.
"Sehingga inisiatif dari nakhodanya untuk dititipkan di freezer kapal itu karena diduga masih ada jarak dua minggu untuk sampai daratan," tutur Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9).
Yusri menerangkan saat kapal itu diperiksa, berdasarkan data manifest seharusnya ada 43 ABK. Namun, saat dilakukan pengecekan hanya tersisa 38 orang.
Polisi telah meminta keterangan dari enam ABK lainnya yang turut dalam pesta miras oplosan bersama korban. Namun polisi masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri untuk memastikan penyebab kematian para korban.
Penemuan lima mayat ABK dalam freezer KM Starindo ketika polisi melakukan patroli menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19.
Saat melakukan pemeriksaan, nahkoda kapal mengakui bahwa ada ABKnya yang meninggal dan disimpan dalam freezer. Mayat itu disebut telah disimpan di dalam freezer selama 12 hari.
(ims)
« Prev Post
Next Post »