sekilasdunia.com - Fenomena La Nina akan terjadi di wilayah Indonesia bertepatan dengan musim hujan yang terjadi pada Januari hingga Februari 2021, sedangkan puncak terjadinya fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi antara Desember 2020 hingga Januari 2021.
Oleh karena itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, meminta seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana alam.
"Kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan ini dalam kisaran Desember, Januari, dan Februari," kata Dwikoritausai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) melalui konferensi video mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (13/10) pagi.
Fenomena La Nina terjadi akibat meningkatnya suhu permukaan di Samudera Pasifik timur, dan tengah, menyebabkan kelembapan suhu di atas perairan.
Diketahui, hal tersebut menjadi penyebab dari pembentukan awan, serta meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, pada Oktober hingga November, 73 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Sementara, 27 persen dari sisinya seperti Jawa Barat, telah mengalami musim hujan sejak September, sedangkan hujan di Papua dan Ambon terjadi sejak April.
Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk tetap waspada serta mencari perkembangan informasi melalui aplikasi BMKG.
Dalam aplikasi BMKG, dapat dilihat prakiraan cuaca hingga tujuh hari kedepan, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi dan memantau kondisi cuaca di wilayahnya.
Selain itu, dalam aplikasi BMKG tersedia data yang lebih rinci, seperti pencarian kondisi cuaca per kecamatan, dan diperbaharui setiap tiga hingga enam jam sekali.(ims)
« Prev Post
Next Post »