sekilasdunia.com – Pemerintah Singapura akan memberikan insentif kepada warganya yang mau punya anak selama pandemi covid-19 atau virus corona. Bantuan diberikan untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat tentang keuangan dan pekerjaan mereka di masa pandemi.
"Kami telah menerima umpan balik bahwa Covid-19 telah menyebabkan sebagian orang yang ingin memiliki anak menunda rencana menjadi orang tua," kata Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat pada hari Senin (05/10).
Wakil Perdana Menteri Singapura mengatakan bahwa rincian lebih lanjut tentang jumlah serta implementasi dari kebijakan bonus kelahiran tersebut akan diumumkan pada minggu ini. Sistem bonus bayi Singapura saat ini memberikan tunjangan hingga S$10.000, atau sekitar Rp108 juta, kepada orang tua yang memenuhi syarat.
Diketahui, Negara yang diklaim mempunyai angka kelahiran terendah di dunia ini menghabiskan anggaran hingga berkisar Rp 21 miliar/tahun untuk mendorong warganya agar mau berhubungan seksual. Angka kelahiran di Singapura sendiri mencapai 0,81 anak per warga wanita.
Singapura sudah berjuang untuk membalikkan tren statistik sejak 1980 silam. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah adalah kampanye publik yang mendorong persalinan dan sejumlah insentif keuangan hingga pajak.
Sebagai informasi, ekonomi Singapura anjlok akibat pandemi virus corona. Negara itu resmi masuk ke jurang resesi setelah ekonominya minus dua kuartal berturut-turut.
Tercatat, ekonomi Singapura minus 0,7 persen pada kuartal I 2020. Kemudian, ekonomi negara tersebut semakin parah pada kuartal II 2020, yakni minus 42,9 persen.
Singapura tak bisa menghindari resesi meski pemerintah telah melakukan penanganan penularan virus corona lebih awal dengan memberlakukan penguncian (lockdown) secara ketat. Berdasarkan catatan Universitas Johns Hopkins, jumlah warga yang meninggal akibat virus corona di Singapura hanya 27 orang. (ims)
« Prev Post
Next Post »