sekilasdunia.com - Pemilihan Presiden AS 2020, Selasa (3/11) pukul 6.00 waktu setempat. Warga AS akan menentukan siapa pemimpin berikutnya, apakah petahana Donald Trump atau penantang Joe Biden. Pemenang pilpres akan ditentukan lewat sebuah sistem yang bernama Electoral College.
Pelaksanaannya dilakukan setelah popular vote dilakukan. Jumlah pemilih Electoral College tergantung dari luas wilayah negara bagian dan populasinya.
Sistem pemilihan seperti ini telah dibangun selama beberapa periode pemilihan. Hadirnya sistem ini juga disesuaikan dengan bentuk negara yang federal.
Electoral College terdiri dari 538 pemilih yang terpilih dalam pemilihan umum sebelumnya. Calon presiden yang mendapatkan mayoritas 270 suara dalam tahap ini akan memenangkan pemilu presiden.
Hal ini bisa berarti, meski beberapa survei telah mengungkapkan bahwa Biden berhasil memenangkan pemilihan periode ini karena adanya sistem electoral vote maka bisa jadi itu semua tidak berarti.
Contoh seperti ini terjadi pada periode 2000. Bush kalah dalam pemilu melawan Al Gore yang mendapat 51 persen suara. Namun Bush menang di Electoral College dengan 271 melawan 266.
Sejarah kembali terulang saat periode pertama Trump mencalonkan diri. Ia kalah jumlah popular vote dari Hillary Clinton pada tahun 2016 dengan hampir tiga juta suara. Namun dia tetap memenangkan pilpres dan menjadi presiden AS setelah meraih 304 suara elektoral.
(ims)
« Prev Post
Next Post »