sekilasdunia.com - Korps Garda Revolusi Iran menyita kapal tanker itu di perairan Teluk dan menahan para anak buah kapal (ABK) di dalamnya, kapal tersebut membawa 7.200 ton etanol, pada Senin, (4/1/2021).
Anggota awak kapal yang ditahan termasuk warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar. Stasiun. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan, kapal itu memiliki 20 anggota awak.
"Menurut laporan awal oleh pejabat lokal, itu murni masalah teknis dan kapal dibawa ke pantai karena mencemari laut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh seperti dikutip dari Reuters, yang disiarkan televisi pemerintah Iran pada Senin, 4 Januari 2021.
Akibatnya Korea Selatan mengirim kapal perang dari Cheonghae Unit, satuan anti-pembajakan Angkatan Laut Korea yang ditempatkan di Selat Hormuz, ke perairan tempat Iran menyita kapal tanker berbendera negeri ginseng.
"Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Korea Selatan di Iran memastikan, semua awak (kapal tanker) aman, dan meminta pembebasan lebih awal kapal tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Korea dalam pernyataan Senin (4/1), seperti dikutip Yonhap.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan, akan menangani penyitaan kapal tanker oleh Iran tersebut bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perikanan serta Angkatan Laut multinasional yang beroperasi di perairan terdekat.
Menurut Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, kapal tanker MT Hankuk Chemi, yang sedang melakukan perjalanan di perairan dekat Oman, bergerak menuju perairan Iran atas permintaan otoritas Iran.
(ims)
« Prev Post
Next Post »