Fatwa MUI : Pasien Covid-19 Boleh Tidak Berpuasa Jika Dikhawatirkan Kesehatannya

 

sekilasdunia.com –Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa nomor 24 tahun 2021 terkait panduan penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadan dan salah satu fatwanya menyatakan bahwa orang yang terkena Covid-19 boleh tidak puasa.

"Orang Islam yang sedang sakit seperti terkena Covid-19 dan dikhawatirkan kesehatannya terganggu jika berpuasa, maka ia boleh tidak berpuasa dan mengqadhanya di hari yang lain saat sembuh," demikian tertulis dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadan dan Syawal 1442 H.

Selain itu, panduan penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadan dan Syawal 1442 H tersebut Juga mencakup pelaksanaan protokol kesehatan dalam ibadah Ramadan, pelaksanaan ibadah puasa, salat, zakat, hingga terkait idul fitri yang terdiri dari beberapa poin sebagai berikut :

1. Setiap mukallaf  atau muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama (pribadi muslim yang sudah dapat dikenai hukum), wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadan kecuali ada uzur syar'i (segala halangan yang sesuai kaidah syari'at islam yang menyebabkan seorang mukallaf boleh tidak melakukan kewajiban).

2. Orang Islam yang sedang sakit seperti terkena Covid-19 dan dikhawatirkan kesehatannya terganggu jika berpuasa, maka ia boleh tidak berpuasa dan meng-qadha-nya (mengganti) di hari yang lain saat sembuh.

3. Orang Islam yang tidak dapat melaksanakan puasa karena sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh atau karena renta sehingga tidak kuat puasa, maka ia terbebas dari kewajiban puasa dan tidak wajib meng-qadha-nya.

Namun, wajib membayar fidyah, yaitu dengan memberi makan orang miskin sebesar 1 mud atau yang setara dengan 6 ons beras untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

4. Ibu hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika khawatir terhadap kondisi kesehatan dirinya, maka wajib meng-qadha-nya.

b. Jika khawatir terhadap kondisi kesehatan diri dan bayinya, maka wajib meng-qadha-nya

c. Jika khawatir terhadap kondisi kesehatan bayinya, maka wajib meng-qadha-nya dan 

    membayar fidyah.

5. Dalam hal orang Islam yang sakit dan tidak berpuasa Ramadan meninggal sebelum ada kesempatan meng-qadha puasa, maka ia tidak berdosa.

6. Buka bersama di rumah, di masjid, di kantor, atau tempat lain boleh dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.


 (ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *