sekilasdunia.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 yang mengguncang Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) telah mengakibatkan lebih dari 2.400 korban tewas, menurut Juru Bicara Kementerian Kebencanaan Afghanistan, Mullah Janan Sayeeq.
Sayeeq mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 2.445 orang, sementara korban luka mencapai lebih dari 2.000 orang, yang merupakan revisi dari jumlah sebelumnya yang mencapai 9.240 orang terluka.
"Kami mencatat bahwa 1.320 rumah mengalami kerusakan atau hancur akibat gempa ini," ungkap Sayeeq dalam pernyataannya pada Minggu (8/10/2023).
Jumlah korban tewas yang melonjak ini jauh lebih tinggi dari laporan sebelumnya yang hanya mencatat 500 korban tewas pada Minggu (8/10/2023) oleh Bulan Sabit Merah.
"Jenazah telah dibawa ke beberapa tempat, termasuk pangkalan militer dan rumah sakit," kata pejabat Departemen Kesehatan Herat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), provinsi Herat memiliki total 202 fasilitas kesehatan umum, salah satunya adalah rumah sakit regional besar yang dapat menampung hingga 500 korban jiwa.
"Sebagian besar fasilitas tersebut adalah pusat kesehatan dasar yang lebih kecil, dan tantangan logistik menghambat operasi, terutama di daerah terpencil," ujar WHO.
Sistem layanan kesehatan Afghanistan, yang hampir sepenuhnya bergantung pada bantuan asing, telah mengalami krisis dalam dua tahun terakhir sejak Taliban mengambil alih kekuasaan dan banyak bantuan internasional yang menjadi tulang punggung perekonomian dihentikan.
Diplomat dan pejabat mengungkapkan keprihatinan mereka atas pembatasan yang diberlakukan oleh Taliban terhadap perempuan dan krisis kemanusiaan global yang telah mendorong para donatur untuk menarik kembali bantuan keuangannya.
(ims)
« Prev Post
Next Post »