sekilasdunia.com - Tim bulu tangkis Indonesia gagal total di Asian Games 2023. Tak ada satu pun medali yang dibawa pulang ke Tanah Air.
Terkait hal ini, pelatih bulu tangkis senior Mulyo Handoyo. Dia mengingatkan pentingnya pembenahan atau evaluasi manajemen maupun kepelatihan seusai kegagalan tim bulu tangkis Indonesia meraih medali di Asian Games 2022.
"Semuanya harus dievaluasi mulai dari manajemen, kepelatihan. Ini harus semuanya dievaluasi karena kan enggak ada medali sama sekali," kata Mulyo Handoyo.
Tim bulu tangkis Indonesia, yang sebelumnya ditargetkan menyumbang tiga medali emas, mengalami kegagalan total di Asian Games 2022.
Untuk kali pertama dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih medali di cabang olahraga bulu tangkis. Tidak ada satu pun wakil tim Merah Putih yang maju ke babak semifinal nomor perseorangan Asian Games 2022 Hangzhou.
Padahal, cabang olahraga itu sejak pertama kali dipertandingkan di ajang kejuaraan empat tahunan tersebut pada tahun 1962, selalu membawa pulang medali dan menjadi pilar utama posisi Kontingen Indonesia dalam klasemen perolehan medali pesta olahraga antarnegara Asia itu.
Mulyo menilai bahwa pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus melakukan evaluasi secara tegas, baik manajemen ataupun kepelatihan.
Mulyo Handoyo juga mengatakan, komitmen untuk melakukan evaluasi dan belajar dari kegagalan penting dilakukan PBSI. Terlebih Indonesia memiliki potensi untuk meraih hasil yang lebih baik di panggung olahraga internasional.
Selain itu, Mulyo menambahkan bahwa perencanaan yang matang juga diperlukan dalam mengikuti kejuaraan karena hal tersebut akan menjadi fondasi keberhasilan. Hal itu akan membantu atlet mempersiapkan strategi, fokus mental, dan pelaksanaan terbaik untuk mencapai tujuan mereka di arena kompetisi.
"Terutama Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) ini bagaimana membuat planning-nya, perencanaannya. Terus pelatih bagaimana mengejar target-target yang harus dicapai. Ini kan harus jelas semua, kalau di situ enggak jelas, mana bisa. Kalau kita kejar tanpa planning tanpa perencanaan, iya begini jadinya," kata Mulyo Handoyo.
(ims)
« Prev Post
Next Post »