sekilasdunia.com - Indonesia batal mengimpor beras dari China, rencana impor beras dari China itu kemudian dialihkan ke Myanmar.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan harga yang ditawarkan China tidak sesuai dengan anggaran yang disiapkan pemerintah terkait impor beras.
"Enggak ada, enggak masuk harganya. Enggak jadi, dari Myanmar malahan," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Impor beras dari Myanmar sudah masuk 100 ribu ton saat ini. Selain itu, impor beras terbesar juga masuk dari Vietnam dan Thailand dengan porsi 40:40 persen, sisanya yang 20% dari negara lain kecuali India yang masih melarang ekspor beras.
Arief menjelaskan, untuk impor beras ini harus dipastikan masuk hingga akhir tahun untuk memenuhi pasokan dalam negeri. Kuota impor beras sudah dibuka 2 juta ton pada tahun ini, dan ditambah 1,5 juta ton demi menambal produksi beras yang masih terganggu fenomena el nino.
"Ya jadi, target kita sampai dengan pertengahan Januari 1 juta, sisa 400 ribuan. Lalu dari tambahan 1,5 juta kan kalau yang 2 juta sudah. Kan 2 juta tambah 1,5 juta, yang 1,5 itu sudah 1 juta," tuturnya
China sebelumnya bakal memasok 1 juta ton beras untuk membantu mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog. Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir lewat unggahan di akun Instagram miliknya.
Menurut Erick, rencana China itu merupakan buah pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden China Xi Jinping. Seperti diketahui, Presiden Jokowi bertolak ke China pada Senin (16/10/2023) lalu untuk menghadiri The Third Belt and Road Forum for International Cooperation.
(ims)
« Prev Post
Next Post »