sekilasdunia.com - Selain Indonesia melalui Kementerian Luar Negerinya, Malaysia dan Pakistan juga menyatakan kekecewaan atas kegagalan PBB mengakui keanggotaan Palestina.
Malaysia menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan Amerika Serikat (AS) yang memveto resolusi Palestina di Dewan Keamanan PBB tersebut.
"Langkah veto terhadap masalah penting ini telah mempertanyakan keinginan tulus dari anggota dewan yang melaksanakannya untuk mewujudkan hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri sejak puluhan tahun dalam pendudukan ilegal Israel dan perang di Wilayah Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur sejak tahun 1947," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, yang diunggah di Platform X.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Mumtaz Zahra Baloch mengatakan Islamabad sangat kecewa atas hasil perdebatan di Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/4/2024) dan ketidakmampuannya mencapai konsensus dan merekomendasikan keanggotaan Palestina di PBB ke Majelis Umum dan berharap langkah memasukkan Palestina sebagai anggota PBB bisa memperbaiki ketidakadilan.
Mumtaz Zahra Baloch juga mengungkapkan Rakyat Palestina mempunyai hak yang melekat untuk hidup di Negara Palestina yang berdaulat, merdeka dan berdekatan dalam perbatasan 4 Juni 1967 dan dengan Al-Quds Al-Shareef sebagai ibu kota.
Resolusi mengakui keanggotaan Palestina di PBB diveto oleh AS dalam rapat Dewan Keamanan pada Kamis lalu. Sebanyak 1 suara mendukung resolusi itu, dan dua negara memilih abstain di antaranya Inggris dan Swiss.
« Prev Post
Next Post »