sekilasdunia.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat Indonesia jadi negara dengan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di Asia Pasifik. Menurutnya, fakta ini perlu jadi perhatian pemerintah.
"Data global G2 2021 dari survei konsumen juga menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan tertinggi di Asia Pasifik," Kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Maxi mengatakan kondisi ini menjadi salah satu perhatian yang sangat penting untuk diintervensi dalam pengendalian konsumsi gula di Indonesia. Dia menjelaskan peningkatan tren konsumsi MBDK akan berdampak terhadap kesehatan.
"Dari data penelitian kita lihat bahwa konsumsi MBDK dapat berisiko meningkatkan kejadian obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi dan kematian akibat jantung koroner," ucapnya.
Selain itu, kata dia, MBDK di Indonesia rata-rata mengandung 22,8 gram gula per 250 ml atau sekitar 45,6 persen dari batas konsumsi gula yang dianjurkan Kemenkes.
Maxi menyebut berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2022, sekitar 47,5 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi minimal jenis minuman manis setiap harinya. Kemudian, ditambah dengan konsumsi gula dari sumber lain yang tidak terhitung.
"(Sebanyak) 5,5 persen mengonsumsi gula lebih dari empat sendok makan per hari. Jadi cukup tinggi," ujarnya.
« Prev Post
Next Post »