sekilasdunia.com - Sebanyak 1,9 juta warga di Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Karawang akan memperoleh pasokan air minum baru dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I. Pasalnya, Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited itu telah dioperasikan secara komersial pada Rabu (18/12/2024).
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti mengatakan, pengoperasian SPAM Regional Jatiluhur I sangat ditunggu-tunggu untuk warga Jakarta, Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kabupaten Karawang.
"Mudah-mudahan kualitas airnya terus bagus," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip pada Kamis (19/12/2024).
Proyek SPAM Regional Jatiluhur I dirancang untuk memenuhi kebutuhan air minum berkualitas bagi masyarakat di Jakarta, Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kabupaten Karawang.
SPAM Regional Jatiluhur I memiliki kapasitas total 4.750 liter per detik yang akan didistribusikan kepada 380.000 Sambungan Rumah (SR) untuk dinikmati oleh 1,9 juta masyarakat di Jakarta (4.000 liter/detik), Kota Bekasi (300 liter/detik), Kabupaten Bekasi (100 liter/detik) dan Kabupaten Karawang (350 liter/detik).
Penyerapan distribusi air rencananya akan dilakukan secara bertahap dalam 5 tahun ke depan.
Pada tahun pertama proyek ini diproyeksikan untuk menyalurkan air minum curah sebesar 744 l/detik kepada offtakers dengan potensi pelayanan lebih dari 21.624 SR baru di wilayah DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Diana pun berharap dengan dimulainya operasi secara komersial ini dapat mengurangi penurunan muka tanah yang terjadi.
"Mudah-mudahan bisa mengurangi penggunaan air tanah sehingga bisa menjaga land subsidence yang terus bertambah setiap tahun," pungkasnya.
Direktur Utama PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur Rendy Ardiansyah mengatakan dimulainya SPAM Regional Jatiluhur I beroperasi secara komersial merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga badan usaha pelaksana (BUP) dalam mendukung ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
"Proyek ini juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap air tanah, mengurangi risiko banjir dan juga wujud nyata Sustainable Development Goals (SDGs) ke-6," tutupnya.
(ims)
« Prev Post
Next Post »