Sorotan Pakar Kehutanan Dan Lingkungan Universitas IPB Di Banjir Sumatera

By On Desember 08, 2025

sekilasdunia.com - Banjir bandang yang menerjang Sumatra membawa banyak kayu gelondongan yang menjadi kontroversi masyarakat. Ada yang menyebutnya sebagai kayu hasil penebangan. Ada pula yang menyebut pohon-pohon kayu itu tumbang secara alami.

Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan sekaligus Kepala Pusat Studi Bencana IPB University, Profesor Bambang Hero Saharjo, menilai bahwa karakteristik material kayu yang ditemukan di lokasi banjir Sumatra menunjukkan indikasi keterlibatan aktivitas manusia.

Prof Bambang menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak sepenuhnya dapat dijelaskan sebagai kayu lapuk atau dampak runtuhan alami.

Dalam penjelasannya, Prof Bambang mengaitkan temuan tersebut dengan kasus serupa yang pernah ia tangani beberapa tahun lalu di kawasan lindung Sumatra Utara.

Dia menggambarkan bahwa hutan yang masih sehat memiliki struktur tajuk yang rapat dan bertingkat, sehingga mampu memecah dan menahan laju air hujan. “Walaupun ada air, dia tidak langsung ke permukaan. Dia jatuh di tajuk, pecah, kemudian sebagian mengalir melalui batang atau stem flow,” jelasnya.

Prof Bambang menambahkan, keberadaan tumbuhan bawah dan serasah berperan penting dalam menyerap air serta menjaga kestabilan ekosistem hutan.

Lapisan vegetasi yang berjenjang, mulai dari tajuk atas hingga vegetasi bawah, menurutnya, merupakan sistem penyangga alami yang menjaga keseimbangan lingkungan.

“Tuhan menciptakan ini tentu saja untuk kebaikan manusia dan lingkungannya,” ujar Prof Bambang seperti dikutip dari laman IPB.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tumbangnya satu atau dua pohon dalam kondisi alami bukan merupakan ancaman bagi ekosistem. “Pohon ini, ya, kalaupun tumbang, itu tidak banyak. Paling hanya satu, dua. Dan itu alami,” tutur dia.

Prof Bambang menerangkan, sistem perakaran pohon tua yang kuat membuat hutan tetap stabil, dan ketika satu pohon tumbang, ruang kosong tersebut segera diisi oleh regenerasi spesies baru.

Namun, ia melanjutkan, masalah muncul ketika aktivitas pembalakan liar memasuki kawasan hutan. Gangguan pada vegetasi menghilangkan kerapatan tajuk dan membuka celah yang memicu perubahan drastis dalam aliran air serta kestabilan tanah.

Menurut Prof Bambang, hilangnya fungsi tajuk menyebabkan air hujan jatuh langsung ke permukaan tanah tanpa proses pemecahan alami, sehingga erosi berlangsung lebih cepat dan risiko longsor meningkat.

Prof Bambang menegaskna, “Kayu-kayu besar yang ditemukan pascabencana merupakan konsekuensi dari rusaknya lapisan-lapisan vegetasi akibat aktivitas manusia tersebut.”

Sebelumnya, Ahli Kebijakan Hutan IPB University, Prof Dodik Ridho Nurochmat, juga sempat buka suara bahwa kayu-kayu besar dan kecil yang tampak berserakan di lokasi bencana tidak berasal dari satu penyebab tunggal.

Berdasarkan informasi visual yang beredar di media sosial dan televisi, ia menilai kayu tersebut kemungkinan berasal dari campuran penebangan, pohon tumbang, serta sisa land clearing yang tidak dibersihkan.

“Bisa dari penebangan lama atau pembersihan lahan yang tidak tuntas. Jika terbawa arus air, kayu itu akan mengambang. Namun bisa juga dari penebangan kayu yang baru. Untuk itu harus ada investigasi,” ujarnya.

Ia belum dapat memastikan apakah kayu tersebut seluruhnya merupakan kayu gelondongan baru atau kayu lama yang terseret arus. Debit air besar saat longsor, kata dia, memungkinkan pohon tumbang ikut hanyut sehingga menambah campuran material kayu di lokasi.

Prof Dodik juga menjelaskan perbedaan kayu hasil pembalakan dengan kayu tumbang alami. Menurutnya, kayu hasil tebangan pasti memiliki bekas gergaji yang jelas. Sementara kayu yang tumbang alami tidak menunjukkan pola potongan yang rapi. Namun ia menilai sulit melakukan identifikasi detail hanya dari video atau foto.

“Dari gambar terlihat potongan kayu berukuran kecil dan besar. Tapi tidak bisa dilihat secara detail apakah potongannya rapi atau akibat tumbang alami,” katanya. Ia menekankan perlunya pembenahan tata kelola lingkungan agar kejadian serupa dapat dicegah.

Terkait penyebab longsor, Prof Dodik menyebut kejadian tersebut merupakan kombinasi faktor alam dan faktor manusia. “Ada cuaca ekstrem, kondisi geografis pegunungan, dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia,” ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi seperti AMDAL, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta penegakan hukum yang tidak hanya fokus pada denda, tetapi juga pemulihan lingkungan.

Prof Dodik mengingatkan agar penurunan tutupan hutan diperhatikan serius karena berdampak pada daya dukung dan daya tampung lingkungan. Hutan memiliki banyak manfaat, baik bagi ekologi maupun ekonomi, tetapi pemanfaatannya harus tetap menjaga keberlanjutan. Prof Dodik menegaskan, "Masyarakat harus bisa mengambil manfaat dari hutan tanpa merusaknya."

Menko PMK Pratikno Sebut Banjir Sumatera Tidak Status Bencana Nasional Karena Penanganan Sudah Nasional

By On Desember 08, 2025

 

sekilasdunia.com -  Pemerintah mengungkapkan alasan tidak menetapkan status banjir di sejumlah wilayah di Sumatera sebagai bencana nasional. Menurutnya, sejauh ini penanganan yang diberikan sudah bertaraf nasional. Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dalam konferensi pers di Posko Terpadu TNI, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025). 

"Penanganannya sudah nasional," kata Pratikno, Rabu.

Ia menyebut, Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan seluruh kementerian/lembaga, termasuk TNI/Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk mengerahkan sumber dayanya semaksimal mungkin dalam menangani bencana di Sumatera.

"Jadi sekali lagi, penanganannya benar-benar penanganan full kekuatan secara nasional," beber dia. 

Ia mengungkapkan, hal itu terjadi lantaran Kepala Negara menginstruksikan situasi bencana sebagai prioritas nasional. Dana dan logistik tersedia secara penuh dengan menggunakan Dana Siap Pakai (DSP).

Prabowo menginstruksikan agar seluruh lembaga ekstra responsif dan fokus dalam penyelamatan korban, distribusi bantuan, dan pemulihan berbagai fasilitas dan layanan vital. Di sisi lain, ia menyampaikan, pemerintah akan terus waspada dan siap siaga mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan potensi hujan lebat, bahkan sangat lebat, hingga akhir tahun 2025. Termasuk di wilayah banjir bandang saat ini, serta Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

"Dan kami telah mewaspadai dan mempersiapkan sedini mungkin untuk mengurangi risiko semaksimal mungkin," tandasnya. 

Sebagai informasi, Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah yang terisolir pasca banjir menerjang Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Hampir seluruh jalur utama di Provinsi Aceh terputus total, termasuk perbatasan Sumatra–Aceh Tamiang, Gayo Lues–Aceh Tamiang, Bireuen–Takengon, serta Bener Meriah–Bireuen. Begitu pula sejumlah daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

 Kemenhut Indikasi Adanya Kerusakan Lingkungan Di Hulu DAS Wilayah Bencana Sumatera

By On Desember 08, 2025

sekilasdunia.com - Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkum) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan di wilayah hulu DAS yang diduga memperparah dampak bencana di Pulau Sumatera.

Hasil analisis awal yang diperkuat verifikasi lapangan, menunjukkan bahwa selain curah hujan ekstrem, terdapat indikasi kerusakan lingkungan di hulu DAS Batang Toru dan DAS Sibuluan di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Kerusakan tutupan hutan di lereng dan hulu DAS diduga menurunkan kemampuan tanah menyerap air sehingga hujan ekstrem lebih cepat berubah menjadi aliran permukaan (run-off) yang kuat, memicu banjir dan longsor. Material kayu yang terbawa arus menunjukkan dugaan adanya aktivitas pembukaan lahan dan penebangan yang tidak sesuai ketentuan.

"Kami melihat pola yang jelas di mana ada kerusakan hutan di hulu akibat aktivitas ilegal, di situ potensi bencana di hilir meningkat drastis. Aktivitas di PHAT yang seharusnya legal, terindikasi disalahgunakan menjadi kedok untuk pembalakan liar yang merambah ke kawasan hutan negara di sekitarnya. Ini adalah kejahatan luar biasa yang mengorbankan keselamatan rakyat," ujar Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho, dikutip di situs Kemenhut.

Sebagai respons cepat, Ditjen Gakkum Kehutanan membentuk Tim Gabungan untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait dugaan aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Dari hasil identifikasi awal, 12 subjek hukum baik yang berbentuk baik korporasi maupun perorangan diduga memiliki keterkaitan dengan gangguan tutupan hutan di wilayah hulu. Kondisi medan sulit, cuaca ekstrem, serta terbatasnya akses logistik menjadi tantangan utama. Namun seluruh tim tetap melanjutkan verifikasi lapangan secara simultan.

Sejak 4 Desember 2025, tim telah melakukan pemasangan papan larangan (papan informasi) pada 5 (lima) lokasi yang terindikasi, yaitu: 2 (dua) titik pada area konsesi PT TPL, dan 3 (tiga) titik pada lokasi Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) atas nama JAM, AR, dan DP.

Di saat bersamaan, Tim PPNS Balai Gakkum Sumatera saat ini juga sedang melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana kehutanan pada salah satu subjek hukum, yaitu pemilik PHAT atas nama JAM, setelah ditemukannya 4 (empat) truk bermuatan kayu tanpa dokumen sah (SKSHH-KB).

Terhadap kasus ini, PPNS mengenakan ketentuan Pasal 83 ayat (1) huruf b jo. Pasal 12 huruf e UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, dengan ancaman pidana maksimum 5 tahun dan denda maksimum Rp 2,5 miliar. Sejalan dengan tindakan di lapangan, pemanggilan terhadap seluruh 12 subjek hukum dijadwalkan pada Selasa, 9 Desember 2025 untuk pendalaman lebih lanjut.

"Tim di lapangan telah melakukan penyegelan lokasi-lokasi yang terindikasi melakukan aktivitas ilegal. Langkah ini adalah bagian dari upaya komprehensif: verifikasi fakta, pengamanan tempat, serta penyiapan bukti untuk proses penegakan hukum yang adil dan transparan. Kami juga akan berkoordinasi erat dengan instansi terkait untuk memastikan adanya upaya restorasi hulu DAS dan perlindungan bagi komunitas terdampak," ujar Dwi.

Selain pidana kehutanan, Ditjen Gakkum juga tengah mengkaji penerapan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk menelusuri dan menyita aset hasil kejahatan kehutanan, serta gugatan perdata berdasarkan Pasal 72 jo. 76 UU Kehutanan untuk memulihkan fungsi ekosistem hutan,

Kemenhut akan menginstruksikan langkah-langkah teknis pemulihan hulu DAS bekerja sama dengan Ditjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Program ini mencakup rehabilitasi vegetasi, penanganan pengendalian erosi, serta penataan kembali alur sungai yang tersumbat material.

Kepala Basarnas Klaim Tidak Ada Lagi Daerah Terisolasi Di Bencana Sumatera

By On Desember 05, 2025

 


sekilasdunia.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syafi'i mengeklaim, sudah tidak ada daerah yang terisolasi akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Sebab, kata dia, sudah tidak ada laporan mengenai daerah terisolir ke Basarnas saat ini. 

"Daerah terisolasi sebenarnya... Saat ini sudah terbuka. Kalau misalkan ada berarti kan ada laporan, saat ini sudah tidak ada laporan tentang itu," ujar Syafi'i di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2025). 

Syafi'i menjelaskan, sebenarnya tidak ada wilayah yang benar-benar terisolasi.


Dia menyampaikan, daerah yang aksesnya terputus pun masih bisa dikirimkan bantuan melalui pesawat atau kapal. 

"Ada atau tidak daerah yang terisolasi tentunya dari laporan. Kita ketergantungan dari laporan. Tapi bagi Badan SAR Nasional, tidak ada kata-kata daerah terisolasi, karena kita bisa menjangkau entah itu dengan pesawat maupun kita dengan sarana laut," jelasnya. 

Sementara itu, Syafi'i menekankan, sebuah daerah disebut terisolasi karena akses transportasi darat terputus. Dengan begitu, daerah yang terisolasi biasanya listrik dan jaringan komunikasinya juga ikut terputus.


"Yang terputus adalah transportasi darat, biasanya seperti itu daerah terisolasi. Sehingga kadang-kadang daerah terisolasi itu sarana darat tidak masuk, kemudian listrik padam, kemudian jaringan komunikasi terputus," imbuh Syafi'i.

Kapuspen TNI Sebut Ada 3 Prajurit Gugur Saat Evakuasi Korban Banjir Di Sumbar

By On Desember 05, 2025

 


sekilasdunia.com - Sebanyak tiga prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur saat menjalankan tugas mengevakuasi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat. 

“Semuanya (tiga prajurit) telah ditemukan, kondisi meninggal dunia. Yang tercatat adalah personel Kodam XX/TIB,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, Selasa (2/12/2025). 

Perwira tinggi (Pati) TNI bintang dua itu berujar, ketiga korban sempat dinyatakan hilang kontak saat menjalani misi kemanusiaan. “(Tiga korban adalah) Pelda Yudi Gusnaldi, Jabatan Batimin Subdenpom XX/E Padang Panjang, Prada Zeni Sukmana Marpaung, jabatan Ta Subdenpom XX/E Padang Panjang,” ujar Freddy.


Terakhir, Serda Robi Handaryo, Babinsa Koramil X/Koto Kodim 0307/TD.


“Untuk dari Kodam I/BB dan Kodam Iskandar Muda belum ada laporan korban prajurit,” jelas dia. Freddy merapalkan doa kepada Sang Pencipta agar para prajurit yang gugur saat bertugas mendapatkan tempat di sisi-Nya. 

Diberitakan sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syafi'i membeberkan total korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera mencapai 583 orang. Sementara itu, korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 553 orang. 

"Hari ini operasi SAR selalu atau terus dilaksanakan, dan untuk update data memang terakhir tadi jam 10.00 WIB, bahwa total jumlah korban yang telah terevakuasi meninggal dunia ada 583 orang, dan yang dilaporkan masih dalam pencarian ada 553 orang," ujar Syafi'i di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).


Syafi'i menyampaikan, Basarnas mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengevakuasi korban bencana. Bahkan, untuk mengirim logistik, Basarnas juga menggunakan seluruh sarana yang ada di kantor SAR berupa kapal-kapal, sarana laut, dan kekuatan udara. 

"Badan SAR Nasional juga mengerahkan pesawat yang dari Tanjung Pinang, kemudian yang dari Jakarta atau dari Bogor, dan juga yang dari Surabaya kita rapatkan ke sana," ucapnya. Sementara itu, terkait perbedaan data dengan BNPB mengenai jumlah korban tewas dan hilang, Syafi'i menekankan Basarnas menggunakan prosedur yang baku.


Pasalnya, berdasarkan data BNPB, korban tewas bencana longsor dan banjir di Sumatera mencapai 631 orang. 

"Kita tidak tahu bahwa terkait dengan laporan yang ada di BNPB, karena BNPB ini sebagai koordinator dari seluruh kekuatan. Bisa dari informasi dari pemerintah daerah, ada dari TNI, dari Polri. Namun yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional sebenarnya akan dipertanggungjawabkan, karena itu hubungannya dengan santunan, dengan hak-haknya dari keluarga," imbuh Syafi'i.

TNI Kirimkan Bantuan Logistik Di Aceh Tamiang Gunakan Sistem Airdrop Dari Pesawat

By On Desember 05, 2025

 


sekilasdunia.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendistribusikan bantuan logistik untuk warga yang masih terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan logistik tersebut dibawa oleh dua pesawat angkut milik TNI Angkatan Udara, CN-295 A-2904 dan C-130J Super Hercules. Sementara itu, pendistribusian menggunakan metode airdrop yang dilengkapi dengan parasut. 

“Pesawat C-130J Super Hercules 1340 juga turut memperkuat operasi kemanusiaan dengan melaksanakan dropping 20 bendel LCA paket bantuan dengan total berat 2,5 ton,” kata Freddy, dalam siaran pers, Rabu (3/12/2025).


Menurut dia, kapasitas angkut besar dan jangkauan luas yang dimiliki Hercules menjadikan peran vital dalam pengiriman bantuan skala besar ke wilayah terdampak.


“Pesawat CN-295 A-2904 menyalurkan bantuan melalui penerjunan sebanyak 90 helibox berisi bahan kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat. Penerjunan dilakukan dalam tiga kali penurunan dengan total beban 450 kilogram,” kata dia. 

Dalam hal ini, Freddy menuturkan metode airdrop digunakan karena sebagian besar akses darat masih terputus akibat tingginya genangan dan kondisi medan yang belum memungkinkan dilalui kendaraan. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 753 jiwa dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 


Data Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 yang tertulis di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) menunjukkan jumlah korban jiwa, korban hilang, dan korban luka-luka.  

"Jumlah meninggal dunia 753 jiwa, hilang 650 jiwa, dan korban luka-luka 2.600 jiwa," tulis data tersebut pada Rabu (3/12/2025).

Data Pusdatin BNPB juga memperlihatkan jumlah kerusakan pada rumah-rumah warga di tiga provinsi tersebut. Sebanyak 3.600 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak ringan, dan 3.700 rusak ringan. Banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan sejumlah fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas pendidikan dan tempat ibadah.


Sementara itu, jumlah pengungsi per hari ini mencapai 106.200 di Sumatera Barat, 538.000 di Sumatera Utara, dan 1,5 juta warga Aceh.


Dengan demikian, ada 141.800 warga Sumbar yang terdampak, 1,5 juta di Aceh, dan 1,7 juta di Sumut. Total yang terdampak bencana ini adalah 3,3 juta jiwa. Data ini pun masih terus diperbarui oleh BNPB secara berkala.

 Prabowo Tinjau Bencana Sumatera Dan Berikan Arahan

By On Desember 02, 2025

sekilasdunia.com - Presiden Prabowo Subianto mengunjungi sejumlah titik di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), yang dilanda bencana banjir dan longsor. Prabowo menyampaikan sejumlah arahan untuk penanganan bencana hingga tuntas.

Prabowo pertama mengunjungi wilayah Tapanuli Tengah (Tapteng), Kutacane, hingga Padang Pariaman, Senin (1/12). 

Berdasarkan situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Senin (1/12) sore, total jumlah korban meninggal dunia 604 orang.

Berikut sejumlah arahan Prabowo saat mengunjungi titik bencana dan bertemu warga pengungsi:

1. Segera Atasi Kesulitan di Sumut

Prabowo pertama meninjau lokasi terdampak banjir-longsor di wilayah Tapanuli Tengah. Prabowo menyebut masih banyak jalur yang terputus sehingga menjadi kesulitan dalam penanganan di lokasi.

"Banyak jalur masih terputus, tapi kita segera melakukan segala upaya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami," kata Prabowo di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (1/12).

Kesulitan yang terjadi saat penanganan bencana yakni stok BBM dan aliran listrik di lokasi terdampak. Prabowo menjamin pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengatasi kesulitan yang ada.

"Sekarang masalah BBM tadi kita kapal besar sudah bisa merapat di Sibolga, kemudian (pesawat) hercules terus kita kerahkan, mungkin tiap hari beberapa titik yang bisa didaratkan," ujarnya.

Prabowo mengapresiasi kinerja semua pihak dalam proses penanganan banjir-longsor di Sumatera. Prabowo yakin dengan sinergitas bersama penanganan akan teratasi dengan cepat.

"Jadi sekarang ini saya kira saya terima kasih sama semua instansi, TNI Polri, PU, BNPB, juga bekerja dengan baik, kita hadapi ini, kita hadapi musibah dengan tabah dan dengan solidaritas semuanya kompak kita atasi, negara kita kuat sekarang mampu untuk mengatasi," ujarnya.

2. Semua Daerah Harus Siap Perubahan Iklim

Selain itu, Prabowo menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang kian nyata. Prabowo meminta seluruh daerah tidak lengah dan mulai mengantisipasi risiko lingkungan.

"Kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat mudah-mudahan, ya ini sekarang kondisi ini perubahan iklim kita hadapi dengan baik," ujar Prabowo di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin (1/12).

Prabowo mengatakan harus ada kesiapsiagaan pemerintah menghadapi perubahan iklim. Ia pun meminta semua daerah untuk mulai mengantisipasi dampak perubahan iklim yang terus terjadi.

"Pemerintahan harus benar-benar berfungsi menjaga lingkungan, mengantisipasi kondisi di masa depan, mungkin yang di daerah semua harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang berpengaruh," ujarnya.

3. Kapolri Ungkap Arahan Prabowo di Sumut

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap arahan Prabowo saat meninjau warga korban bencana di Tapanuli Tengah. Sigit menyebut Prabowo memberikan sejumlah arahan, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat hingga kebutuhan BBM.

"Jadi sesuai dengan arahan Bapak Presiden setelah beliau meninjau semuanya terkait dengan kegiatan yang ada di posko, mulai dari bagaimana personel-personel gabungan TNI-Polri, kemudian juga ada pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait bersama-sama melaksanakan kegiatan, mulai dari penyiapan masakan untuk para pengungsi," kata Jenderal Sigit di posko pengungsian warga terdampak banjir di GOR Pandan, Tapanuli Tengah, Senin (1/12).

"Kemudian juga beliau mengecek terkait dengan pelayanan kesehatan, termasuk juga tadi beliau berinteraksi di dalam dengan para pengungsi, ada beberapa hal yang menjadi perhatian, kaitannya dengan beberapa jalur yang terputus," tambahnya.

Sigit mengatakan Prabowo memberikan arahan agar segala yang rusak akibat bencana untuk segera dilakukan perbaikan. Menurutnya, Prabowo juga meminta semua pihak terkait untuk memaksimalkan pelayanan membantu masyarakat korban bencana.

"Tadi arahan beliau untuk segera dilakukan perbaikan, termasuk kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan dasar, kemudian kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti BBM, tadi beliau cek jalur-jalurnya mana saja, salah satunya Sibolga," ucap Kapolri.

"Intinya beliau memerintahkan untuk seluruh kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam ini untuk betul-betul dimaksimalkan, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik," sambungnya.

4. Perbaiki Jembatan Rusak di Aceh

Setelah meninjau wilayah Sumut, Prabowo menemui warga korban banjir di posko pengungsian Desa Bambel Baru, Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Aceh. Di hadapan warga, Prabowo menegaskan pemerintah segera memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak.

"Tentunya kita sangat prihatin dan kita juga turut belasungkawa dengan mereka yang korban dan insya Allah kita bersyukur juga cuaca membaik, keadaan sudah agak berlalu," kata Prabowo saat mengunjungi posko pengungsian, Senin (1/12).

Prabowo mengapresiasi TNI dan Polri yang sigap menangani dampak bencana di sejumlah daerah. Prabowo menegaskan pihaknya segera membuka kembali jembatan-jembatan yang rusak setelah banjir bandang melanda.

"Saya terima kasih kepada mereka juga TNI, kepolisian, reaksinya cepat. Kita segera akan membuka jembatan, jembatan yang rusak akan segera kita perbaiki. Sebelum-sebelumnya pun saya sudah sebetulnya alokasi anggaran untuk fasilitas dan prasarana yang ada di desa-desa dan di kabupaten-kabupaten," ujar eks Menteri Pertahanan itu.

Prabowo mengatakan pemerintah telah memiliki anggaran untuk perbaikan infrastruktur tersebut. Dia menegaskan pemerintah pusat akan menekan anggaran agar dapat lebih banyak digelontorkan ke daerah.

"Jadi Alhamdulillah kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah," katanya.

5. Benahi Air Bersih-Jembatan Rusak di Sumbar

Selanjutnya, Prabowo meninjau posko pengungsian korban bencana banjir di Batang Anai, Padang Pariaman, Sumbar. Prabowo berjanji pemerintah akan berbagai fasilitas publik hingga rumah yang rusak akibat banjir bandang dan longsor.

"Hari ini saya datang untuk melihat langsung laporan dari pimpinan-pimpinan di sini, untuk melihat dan mendengar langsung keadaan. Alhamdulillah cuaca sudah membaik, alhamdulillah juga bantuan sudah banyak yang sampai," kata Prabowo di posko pengungsian di Perum Kasai Permai, Nagari Kasang, Padang Pariaman, Senin (1/12).

Prabowo mengatakan listrik di Sumbar sudah hampir 100% pulih. Ketum Partai Gerindra itu berjanji aliran air bersih, jembatan hingga rumah warga yang rusak juga akan dibenahi.

"Saya dapat laporan listrik di Sumatera Barat sudah hampir 100%. Air sedang dibenahi, jembatan-jembatan sedang kita hitung semua, Insyaallah kita akan perbaiki semuanya. Rumah-rumah yang rusak akan kita bantu," ujarnya.

Prabowo menyampaikan duka cita kepada keluarga korban meninggal akibat bencana. Prabowo menjamin pemerintah akan membantu warga terdampak bencana.

"Saya turut berdukacita dengan keluarga yang kehilangan saya berdoa bapak-bapak, ibu-ibu tegar percaya kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban," ujarnya.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *