sekilasdunia.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, memenuhi panggilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus tewasnya 6 orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu yang lalu. Kapolda tiba di Komnas HAM Senin 14 Desember 2020, sekitar pukul 12.30 WIB.
Kepolisian dipanggil untuk diperiksa terkait insiden tewasnya enam anggota Laskar FPI di Tol Cikampek KM 50, pada 7 Desember 2020.
"Pak Kapolda memberikan keterangan soal kronologi peristiwa terkait meninggalnya 6 anggota FPI, juga menyampaikan apa saja langkah yang sudah ditempuh oleh Polda pascakejadian. Jadi soal autopsi, uji balistik, itu tadi disampaikan, artinya Pak Kapolda menyampaikan keterbukaan dari kepolisian," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12).
Beka melanjutkan, Fadil mempersilakan kepada tim Komnas HAM untuk mendapatkan informasi apa pun, termasuk barang bukti dimiliki kepolisian terkait kasus ini.
"Pak Kapolda sepakat untuk tindak lanjutnya. Artinya Kalau ada barang bukti, alat bukti yang dibutuhkan oleh Komnas, akan segera ditindaklanjuti. Minggu ini akan cari waktu bersama sehingga kami bisa melihat apa saja tambahan alat bukti yang dimiliki oleh kepolisian," jelas Beka.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran, menyebut anggota korps Bhayangkara diserang sejumlah orang, Senin dini hari, 7 Desember 2020. Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin.
(ims)
« Prev Post
Next Post »