sekilasdunia.com - Badan Penerbangan Federal (FAA) kembali perintahkan inspeksi pada ratusan pesawat Boeing 787. Kali ini mereka memerintahkan inspeksi kursi pilot setelah jatuhnya salah satu pesawat pada Maret lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin waktu setempat, Badan Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada hari Senin bahwa kursi kapten dan perwira pertama pada pesawat 787-7, 787-9, dan 787-10 tertentu harus diperiksa “untuk mengetahui apakah ada tutup sakelar pengayun yang hilang atau retak dan untuk mengetahui apakah ada rakitan penutup sakelar yang retak atau tidak berfungsi” dalam waktu 30 hari.
“Operator juga harus melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan,” kata FAA dalam sebuah pernyataan.
FAA menambahkan bahwa operator juga diharuskan untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan berdasarkan arahan kelaikan udara, yang memengaruhi 158 model 787 Dreamliner dan pesawat 737 yang terdaftar di AS di seluruh dunia.
Langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap terjunnya penerbangan LATAM Airlines tujuan Selandia Baru yang dioperasikan pada Maret lalu. Pesawat ini tiba-tiba jatuh saat terbang dari Sydney ke Auckland, melukai sekitar 50 penumpang, meski selamat sampai tujuan.
Sejak insiden itu, FAA telah menerima laporan dari Boeing tentang empat kejadian tambahan "gerakan horizontal tak terkendali" dari kursi kapten dan kopilot. Tiga insiden disebabkan oleh tutup sakelar yang "longgar" di kursi, sementara dua insiden lainnya sedang diselidiki.
"Gerakan kursi yang tidak disengaja dan berkelanjutan" dapat menyebabkan "gangguan selama penerbangan akibat masukan kontrol penerbangan yang tidak disengaja dan tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan penurunan pesawat dengan cepat dan cedera serius pada penumpang dan awak," kata FAA dikutip Selasa (20/8/2024).
"FAA mengeluarkan arahan kelaikan udara ini untuk mengatasi kondisi yang tidak aman pada produk-produk ini," imbuh badan tersebut.
Sejumlah insiden memang terjadi di sejumlah pesawa Boeing tahun ini. Terbaru, Insiden terjadi pada pesawat Singapore Airlines, di Bandara Narita Jepang 12 Agustus.
Pesawat maskapai itu dilaporkan mengeluarkan asap putih saat mendarat dan memaksa landasan pacu ditutup. Beruntung tidak ada yang terluka dalam kejadian itu.
(ims)
« Prev Post
Next Post »