Pemerintahan Bangladesh Bubar, Peraih Nobel Muhammad Yunus Jadi Penasehat Utama

 


sekilasdunia.com - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin telah membubarkan parlemen negara itu pada Selasa (6/8/2024). Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus ditunjuk sebagai penasihat utama pemerintahan sementara Bangladesh.

Keputusan itu merupakan salah satu tuntutan utama yang diajukan koordinator protes mahasiswa. Mereka menetapkan batas waktu untuk pembubarannya hingga Selasa pukul 15.00 waktu setempat.

Para pedemo itu dengan tegas menolak pemerintahan yang dipimpin militer, dan memastikan peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus telah setuju untuk menjadi penasihat utama pemerintah sementara.

Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 100 orang tewas di Bangladesh dalam bentrokan berdarah di seluruh negeri.

Angka itu diperoleh berdasarkan laporan media lokal yang berbicara dengan sumber rumah sakit, dan menjadi jumlah tertinggi korban tewas sejak konflik meletus. 

Secara keseluruhan, lebih dari 400 orang diyakini tewas dalam kerusuhan satu bulan ini.

Pada Senin (5/8/2024), terjadi pembakaran di sejumlah kantor polisi.

Istana hingga kediaman resmi mantan PM Sheikh Hasina di ibu kota Dhaka pun diserbu dan dijarah. Hasina akhirnya meninggalkan Bangladesh dengan helikopternya.

Sebelumnya, warga demo menolak kuota kerja yang diskriminatif dan meminta Hasina mundur dari jabatannya.

Perlu diketahui, Muhammad Yunus merupakan seorang ekonom dari Bangladesh. Ia mendirikan Grameen Bank, sebuah lembaga yang menyediakan kredit mikro, pinjaman kecil untuk orang miskin, dan Grameen Bank menerima penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006. Yunus pernah mengajar ekonomi di Universitas Chittagong dari tahun 1961 hingga 1965 dan memenangkan beasiswa Fullbright.

Ia belajar dan mengajar di Universitas Vanderbilt dari tahun 1965 hingga 1972, dan memperoleh gelar Ph.D. di bidang ekonomi pada tahun 1969. Ia kembali ke Universitas Chittagong sebagai kepala departemen ekonomi pada tahun 1972.

Ia mulai mempelajari aspek ekonomi kemiskinan pada tahun 1974 ketika kelaparan melanda Bangladesh. Pada tahun 1976 Yunus memulai program pinjaman mikro, sistem kredit yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang miskin di Bangladesh. 


(ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *