Pasangan Ahsan/Hendra Resmi Pensiun Setelah Dikalahkan Ganda Malaysia Di Indonesia Masters 2025

 


sekilasdunia.com - Jawara ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, harus menutup pekan pertandingan pamungkas mereka lebih cepat setelah tersingkir di babak kedua Indonesia Masters 2025.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus mengakui keunggulan pasangan kuda hitam Malaysia, Arif Junaidi/Roy King Yap, pada babak 16 besar Indonesia Masters 2025.

Ahsan/Hendra selalu mendobrak duluan tetapi berbalik kewalahan dalam pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kekalahan dengan skor 13-21, 14-21 menandai akhir dari kiprah salah satu pasangan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Ahsan/Hendra tertinggal lebih dahulu pada awal pertandingan. Namun, semua berubah saat bola jahat keluar dari The Daddies.

Sambil menjatuhkan badan, Hendra memberi netting silang yang membuat Junaidi Arif tersungkur dalam upaya pengembalian yang gagal.

Ahsan/Hendra mengubah skor menjadi 4-2. Dari sana, permainan taktis mantan pasangan nomor satu dunia itu mengubah arah pertandingan.

Ahsan/Hendra berbalik unggul hingga 7-5 atas lawan yang pernah dikalahkan dua tahun lalu di Hong Kong Open 2025.

Kebolehan dalam bertahan kemudian ditunjukkan The Daddies saat ditekan smes bertubi-tubi oleh Arif/Yap. Berulang kali serangan lawan dapat dimentahkan.

Penonton pun berteriak. Sayangnya, poin tidak dapat diraih setelah upaya Juara Dunia tiga kali untuk membalikkan situasi justru berbuah pengembalian yang keluar.

Ahsan/Hendra tetap dapat menjaga keunggulan hingga 11-9 di interval. Meski begitu, mereka akhirnya tertinggal juga setelah jeda setelah kecolongan 6 poin beruntun.

Arif/Yap melanjutkan tekanan mereka. Kendati tampil tenang, Ahsan/Hendra mulai kewalahan dalam meladeni pasangan muda Malaysia itu.

Arif/Yap merupakan ganda putra keempat Malaysia di peringkat 20 besar dunia.

Berlatih di Pelatnasnya Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), mereka akan dibesut mantan pelatih Ahsan/Hendra sendiri, Herry Iman Pierngadi, mulai 1 Februari mendatang.

Gim pertama harus terlepas dari tangan Ahsan/Hendra. Antisipasi servis berupa placing ke sudut yang kurang akurat dari Ahsan mengubah skor menjadi 13-21.

Ahsan/Hendra menolak untuk menyerah. Pada gim kedua kampiun Asian Games 2014 tersebut melawan lagi. Pengembalian mematikan keluar lagi dari tangan mereka

Arif/Yap lagi-lagi dibuat mati kutu. Kali ini oleh smes Ahsan yang berbuah lucky ball, alias kok sempat mengenai bibir net sebelum terjatuh ke bidang permainan lawan.

Serangan tersebut menyebabkan senar raket Ahsan putus. Untungnya, lawan tidak dapat mengembalikan. Skor berubah menjadi 5-2 untuk The Daddies.

Arif/Yap menolak dipermalukan. Permainan tempo cepat yang mereka peragakan merepotkan Ahsan dan Hendra yang masing-masing sudah berusia 37 tahun dan 40 tahun.

Kesalahan demi kesalahan dilakukan Ahsan/Hendra. Poin pemenang 3 trofi Superseries/World Tour Finals berhenti di angka 5 sampai Arif/Yap menambah pundi-pundi poin mereka menjadi 9.

Arif/Yap benar-benar tidak memberi Ahsan/Hendra kesempatan untuk mengembakan permainan dengan menguasai area depan. Mereka unggul makin jauh dengan 11-6 di interval.

Ahsan/Hendra akhirnya harus mengakui keunggulan lawan. Pengembalian Ahsan yang menabrak dinding net menutup pertandingan.

Tangis Ahsan pecah. Kesulitan besar telah dialami atlet asal Palembang itu karena serangkaian cedera yang mengganggunya.

(ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *