Rosan Roeslani Jadi Pimpinan/CEO BPI Danantara, Dibantu CIO Pandu Sjahrir Dan COO Dony Oskaria

sekilasdunia.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan dipimpin oleh Rosan Roeslani. Ia akan menjabat sebagai Kepala BPI atau Chief Executive Officer (CEO) Danantara.

Rosan akan didampingi oleh Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara.

"Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria, Dony Oskaria menjadi holding operational, karena Danantara akan ada dua holding. Holding operational dan holding investasi. Dan Bapak Pandu Sjahrir akan memegang holding investasi," kata Hasan Hasbi dalam konferensi pers di kompleks Istana, Jakarta, Senin (24/2/2205).

Selanjutnya, Hasan mengungkap Prabowo telah menunjuk Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara dan Wakil Ketua Dewan Pengawas adalah Muliaman Hadad.

Ia mengatakan, peresmian Danantara adalah kado bagi ulang tahun Republik Indonesia yang akan berusia 80 tahun pada 2025. Dengan adanya Danantara, maka seluruh kekayaan bangsa Indonesia dikonsolidasikan.

Danantara, lanjut Hasan, tidak hanya sekedar lembaga pengelola investasi tetapi juga akan menjadi instrumen perencanaan pembangunan, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, maju, dan makmur.

Ia menuturkan, pembentukan Danantara adalah ikhtiar Presiden Prabowo untuk menyelesaikan paradoks Indonesia.

"Paradoks Indonesia seperti yang dituliskan dalam buku beliau (Prabowo), adalah bangsa kita bangsa yang kaya, enggak bisa didebat lagi bahwa kita adalah bangsa yang kaya. Tapi kan harusnya bangsa yang kaya itu makmur, tapi ternyata sampai usia ke-80 bangsa Indonesia masih ada masyarakat yang miskin, masih ada masyarakat yang belum bisa makan, masih ada masyarakat yang tertinggal," kata Hasan.

Dengan dana kelolaan sebesar Rp14.000 triliun, ia mengatakan Danantara akan mendanai sendiri 20 proyek strategis yang mayoritas ada di sektor hilirisasi. Seperti hilirisasi nikel dan kobalt, kemudian proyek kecerdasan buatan dan pembangunan kilang minyak.

"Ini yang akan menopang bangsa kita untuk segera melompat menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 8 persen," ucapnya.

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *