sekilasdunia.com - Sekitar 10 orang tewas dalam penembakan di sebuah pusat pendidikan orang dewasa di Swedia. Serangan terjadi Selasa sekitar pukul 12:33 siang waktu setempat di kota Orebro, sekitar 200 kilometer (km) di sebelah barat Stockholm.
Polisi awalnya melaporkan setidaknya lima orang tertembak. Namun jumlah korban kemudian bertambah.
Perdana Menteri Ulf Kristersson menggambarkan serangan itu sebagai hal terburuk sepanjang sejarah negeri itu. Ia menyebutnya "tindakan kekerasan yang mengerikan".
Mengutip AFP Rabu (5/2/2025), kejadian terjadi di sekolah Risbergska, yang merupakan lembaga pendidikan untuk orang dewasa yang tidak menyelesaikan pendidikan formal mereka atau gagal mendapatkan nilai untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sekolah itu terletak di kampus yang juga menampung sekolah untuk anak-anak.
Perlu diketahui banyak siswa di sekolah itu merupakan imigran yang ingin meningkatkan pendidikan dasar dan memperoleh gelar demi mencari pekerjaan di negeri Nordik tersebut. Mereka juga diajari bahasa Swedia.
Mengutip penyiar lokal SVT, tersangka penembak diyakini berusia 35 tahun. Ia diyakini ikut tewas dalam serangan tersebut.
"Masih terlalu dini untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang pelaku," kata kepala polisi setempat Roberto Eid Forest selama pengarahan, seperti dikutip oleh The Guardian.
"Operasi masih berlangsung, dan informasi lebih lanjut niscaya akan muncul," tambahnya.
Polisi mengatakan pada konferensi pers bahwa penyelidikan telah diluncurkan terhadap percobaan pembunuhan, pembakaran, dan pelanggaran senjata yang diperburuk. Aparat sejauh ini yakin pria bersenjata itu bertindak sendiri dan terorisme bukan sebagai motifnya, meskipun ia memperingatkan bahwa masih banyak yang belum diketahui.
"Kami memiliki tempat kejadian perkara yang besar, kami harus menyelesaikan pencarian yang kami lakukan di sekolah tersebut. Ada sejumlah langkah investigasi yang kami ambil: profil pelaku, wawancara saksi," kata Forest lagi.
Sementara itu, Ali Elmokad berada di luar Rumah Sakit Universitas Orebro, mencari kerabatnya. Ia belum tahu apakah temannya itu termasuk di antara yang terluka atau tewas.
"Kami telah berusaha menghubunginya sepanjang hari, kami belum berhasil," katanya, seraya menambahkan bahwa dia punya seorang teman yang juga bersekolah di sana.
"Apa yang dia lihat sangat mengerikan. Dia hanya melihat orang-orang tergeletak di lantai, terluka, dan darah di mana-mana," ujarnya.
Swedia telah berjuang melawan gelombang penembakan dan pemboman yang telah membuat negara berpenduduk 10 juta orang itu mencatat tingkat kekerasan senjata per kapita tertinggi di Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Namun, serangan fatal di sekolah jarang terjadi.
Sebelumnya, menurut Dewan Nasional Swedia untuk Pencegahan Kejahatan, 10 orang tewas dalam tujuh insiden kekerasan mematikan di sekolah antara tahun 2010 dan 2022. Swedia memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi menurut standar Eropa, terutama terkait dengan perburuan, meskipun jauh lebih rendah daripada di Amerika Serikat (AS).
Mengutip laman RT, pemerintah daerah telah mengonfirmasi bahwa jumlah orang yang dirawat di rumah sakit terus meningkat akibat kejadian penembakan ini. Di antara mereka, lima orang mengalami luka tembak, dengan empat orang menjalani operasi, termasuk satu orang dalam kondisi kritis.
(ims)
« Prev Post
Next Post »