sekilasdunia.com - Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, harus rela berakhir menjadi runner-up Swiss Open 2025. Serangan ganas mereka sulit keluar di laga final hari ini.
Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin belum berhasil menutup perjuangan dengan hasil manis pada laga final Swiss Open 2025 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (23/3/2025).
Ganda putra kombinasi baru Indonesia masih harus bersabar untuk merengkuh gelar pertama mereka setelah dikalahkan Dechapol Puavaranukroh/Kittinupong Kedren (Thailand).
Permainan Fikri/Daniel yang biasanya mengandalkan kecepatan adu drive, hari ini diredam habis-habisan oleh unggulan delapan asal Negeri Gajah Putih.
Meski sempat merebut gim kedua dengan tikungan tajam, mereka kehilangan ritme lagi pada gim penentuan.
Formasi Fikri dan Daniel jarang berada di posisi ideal untuk menerapkan serangan agresif, apalagi di dalam kondisi venue yang membuat laju shuttlecock lambat dan berat.
Fikri/Daniel tidak menemukan kenyamanan sejak gim pertama dimulai.
Rotasi mereka diacak wakil Thailand dengan Daniel ditarik ke depan dan Fikri lebih banyak diforsir di area backline.
Formasi tersebut menyulitkan pasangan Indonesia untuk menyerang dengan agresif.
Sementara di saat Fikri/Daniel dalam posisi ideal untuk menyerang, mereka kurang siap dengan defens kuat Puavaranukroh/Kedren.
Fikri/Daniel tertinggal dari skor 6-11 dan bahkan sampai margin tujuh angka di 7-14.
Rotasi yang sering diacak mulai membuat Fikri dan Daniel saling miskomunikasi dalam menjaga area lapangan.
Selain itu, jarang sekali pasangan Thailand mau menerapkan pola adu drive cepat khas ganda putra di laga ini.
Mereka memaksa Fikri/Daniel untuk terus mengangkat bola lebih dulu.
Ciri khas permainan agresif Fikri/Daniel baru terlihat di saat kedudukan skor terlampau jauh 11-18. Malang, gim pertama gagal dimenangi dengan skor 15-21.
Di gim kedua, proses comeback Fikri/Daniel dimulai.
Diawali dengan larut dalam pola lawan dan sulit untuk mencuri start serangan lebih dulu, keadaan mereka kian parah karena sudah tertinggal telak di 4-9.
Asa mulai ada setelah mereka mulai menemukan irama yang tepat. Perlahan Fikri/Daniel dapat mendekat 9-10, 12-12, sampai akhirnya 18-18.
Menyamakan kedudukan di poin krusial itulah yang menjadi kunci Fikri/Daniel dalam membalikkan keadaan.
Mereka menekan Puavaranukroh/Kedren yang justru buru-buru, sampai merebut gim kedua 21-18 untuk menjaga asa.
Gim ketiga sayangnya dimulai dengan start buruk 0-4 bagi Fikri/Daniel.
Selalu kalah start di awal gim, tampaknya menjadi akar masalah pasangan Pelatnas itu karena terlambat menemukan ritme di pertandingan hari ini.
Fikri/Daniel pun takluk dengan skor 15-21, 21-18, 14-21.
Kekalahan ini membuat mereka terkena revans dari Puavaranukroh/Kedren setelah pernah mengalahkan pasangan yang sama di semifinal Thailand Masters 2025.
Fikri/Daniel juga kembali harus puas jadi manusia silver setelah pada final turnamen itu mereka juga kalah saat melawan Jin Yong/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Adapun dari rapor keseluruhan bulu tangkis Merah Putih, hasil hari ini juga membuat Indonesia masih seret gelar juara di kancah BWF World Tour, karena baru meraih satu titel.
Sampai triwulan pertama tahun ini, satu-satunya titel didapatkan dari ganda putri, melalui Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat Thailand Masters 2025
Khusus bagi Fikri, dia juga kembali harus berpuasa gelar setelah terakhir kali menjuarai All England Open 2022 bersama Bagas Maulana.
Tahun lalu Fikri/Bagas kalah di final Swiss Open dalam laga sengit yang berakhir dengan skor 22-24, 26-28 dengan wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vandy.
« Prev Post
Next Post »