
sekilasdunia.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin menutup sementara perdagangan pasar modal imbas anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Melemahnya IHSG terjadi pada Selasa (18/3/2025) pukul 11.19 WIB sebanyak 5,02%.
BEI menutup sementara perdagangan saham hingga pukul 11.49 WIB. Alih-alih membaik, IHSG justru terus mengalami pelemahan hingga penutupan sesi I perdagangan sebesar 6,12%.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG anjlok 395.866 atau melemah 6,12% ke level 6.076. Pada perdagangan sesi I, IHSG bergerak di zona merah dengan rentang tertinggi di level 6.465 dan terendah 6.146. IHSG juga tercatat berada di level 6.458 pada pembukaan perdagangan pagi tadi.
Volume transaksi tercatat sebanyak 16,61 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,30 triliun dan jumlah frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 893.608 kali.
Pada penutupan perdagangan sesi satu, tercatat sebanyak 67 saham menguat, 616 lainnya melemah, dan 166 sisa stagnan.
Imbas pelemahan IHSG, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan sidak ke Kantor BEI. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat suspensi perdagangan yang dilakukan BEI.
"Jadi menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari Indeks Harga Saham Gabungan 5% yang memang otomatis, dan bukan baru kali ini saja terjadi, dan sudah pernah pada waktu Covid dan lain-lain," kata Dasco kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2025).
Dasco mengaku akan mendukung ekosistem pasar modal. Ia pun meminta para pelaku pasar modal untuk tenang menghadapi kondisi tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkap, rontoknya IHSG tidak serta-merta terjadi imbas kebijakan pemerintah. Ia menyebut, rontoknya IHSG terjadi akibat dinamika perekonomian global.
Untuk diketahui, rontoknya IHSG disinyalir imbas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada ekosistem pasar modal. Hal itu tercermin dari pemangkasan rating yang dilakukan sejumlah lembaga pemeringkat.
Iman mengatakan, penurunan terjadi lebih banyak disebabkan oleh jual bersih asing atau net sell. Ia pun menegaskan, pergerakan IHSG terjadi akibat banyak faktor, baik fundamental perusahaan, ekonomi domestik, hingga ketidakpastian global.
"Indeks kan akumulasi berbagai hal, tidak hanya domestik, kalau fundamental perusahaan semuanya bagus nggak ada isu. Yang terjadi itu persepsi mengenai kondisi bursa efek kita," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, juga membantah rontoknya IHSG imbas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk diketahui, APBN tercatat defisit Rp 31,2 triliun hingga 28 Februari 2025.
"Kalau defisit kan APBN kita selalu defisit, selalu di awal awal itu defisit dan kita akan mengalami kenaikan sebentar lagi, baru dua bulan," kata Misbakhun.
Misbakhun meyakini, APBN akan kembali atau rebound pada posisi yang positif kala laporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan pada Maret dan April, baik perorangan maupun korporasi. Karenanya, ia menilai tak perlu mengaitkan kinerja APBN lantaran masih realisasi tahap awal.
"Kita mengalami rebound itu yang selalu terjadi. Jadi jangan selalu mengkhawatirkan kinerja di awal-awal," jelasnya.
Di sisi lain, Misbakhun percaya turunnya penerimaan negara dapat dikompensasi dengan capaian pendapatan di tahun berikutnya. Ia menilai, penerimaan bea cukai dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan naik.
"Saya sangat optimis, karena penerimaan bea cukai kita kan naik, penerimaan PNBP kita kemudian akan mengalami situasi karena harga komoditas saja," ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data perdagangan RTI Business pukul 16.10 WIB, IHSG terkoreksi 248,59 poin ke level 6.223 atau melemah 3,84% pada penutupan perdagangan. IHSG dibuka di level 6.458 dengan level tertinggi 6.465 dan terendah 6.011.
Adapun volume transaksi tercatat mencapai 29,17 miliar dengan nilai transaksi Rp 19,02 triliun dan frekuensi saham yang diperdagangkan sebanyak 1.545.712 kali. Tercatat sebanyak 118 saham menguat, 554 saham melemah, dan 139 saham tidak mengalami pergerakan.
« Prev Post
Next Post »